KERAJAAN PERPADUAN...
Sunday, June 21, 2009 | | |Assalamualaikum...setelah minggu-minggu berlalu dengan berita panas berkenaan kerajaan perpaduan, saya merasa terpanggil juga untuk mengulas hal ini terutama apabila 2 orang orang kuat dalam pro-mahasiswa terutama Saudara Dzul selaku presiden gamis dan yang terbaru Saudara Shazn selaku presiden PMIUM mengeluarkan kenyataan-kenyataan yang bagi saya hanya mengeruhkan keadaan. Saya selaku mahasiswa merasa kecewa dengan kenyataan kedua-dua pemimpin pro-mahasiswa ini. Berfikir habiskah mereka dalam mengeluarkan kenyataan ini atau mereka juga terdorong oleh hawa nafsu yang di jolok oleh situasi panas ini? Tidak salah mahasiswa mengeluarkan pendapat, tapi bukan kenyataan yang mengecam sebegini terhadap pemimpin-pemimpin pas.
Pada pendapat saya, dalam hal berkenaan kerajaan perpaduan, para mahasiswa sepatutnya mendengar dahulu penjelasan lanjut daripada Tuan Guru Presiden.Patut dan wajarkah kita bercakap sesuatu yang kita tak tahu dengan jelas mengenainya. Hal ini bersalahan dengan hadis Nabi yang melarang kita berbuat demikian.Tokoh-tokoh mahasiswa dilihat terus menuding jari kepada pihak tertentu terutama Timb Presiden dan yang lain.Dari abu Hurairah r.a katanya Rasulullah SAW bersabda. " SEORANG HAMBA (MANUSIA) YANG BERBICARA DENGAN PEMBICARAAN YANG BELUM JELAS BAGINYA (HAKIKAT N AKIBATNYA) , MAKA DIA AKAN TERLEMPAR KE NERAKA SEJAUH ANTARA TIMUR DAN BARAT"..
Kedua, saya melihat dalam hal ini keberanian yang ditonjolkan oleh kedua-dua pemimpin mahasiswa ini amat bagus, cuma cara mereka melontarkan itu sahaja yang tidak bagus. Bagi saya, dalam menghadapi apa-apa sahaja situasi sebegini, kita diperingkat mahasiswa harus mengeluarkan kenyataan yang lebih merendah diri tapi tegas. Kenapa saya berkata demikian? Kelantangan hanya bakal merosakkan, tapi ketegasan mampu membaiki. Jadi dalam hal ini, saya merasakan sifat merendah diri perlu tapi dalam masa yang sama kita perlu tegas bercakap mengenainya.contohnya dalam hal ini, kita perlu menggesa Tuan Guru Presiden memberi penjelasan lanjut kepada mahasiswa dan seluruh rakyat malaysia mengenainya. Gesaan itu merupakan ketegasan kita tapi dengan cara memohon, itu adalah sifat merendah diri sebagai mahasiswa yang belum cukup ilmunya.
Ketiga, kenyataan Saudara Dzul tentang mencabar Ustaz Nasharuddin dan Datuk Mustafa Ali berdebat dengannya adalah suatu kenyataan yang egois dari seorang pemimpin mahasiswa. Kenapa debat? Debat hanya akan menyebabkan salah satu pihak mempertahankan idea atau pandangan masing-masing dan bukannya satu kaedah mencari penyelesaian. Hebat sangatkah anda sebagai mahasiswa menggesa golongan ulama berdebat? debat hanya mencari pihak mana yang menang dan mungkin sampai pada satu tahap sebelah pihak mereka-reka fakta untuk menang..Kenapa tidak saudara Dzul menganjurkan diskusi? Hal ini lebih kepada mencari penyelesaian bagi saya. Ingatlah salah satu nasihat Syeikh Hassan al-Bana yang melarang kita banyak berdebat.
Keempat, sedarkah saudara akan hadis nabi yang berbunyi " Bukan dari golonganku orang yang tidak memberi keamanan pada jirannya. Dalam hal ini, kenyataan-kenyataan yang mengecam pemimpin-pemimpin kita itu hanya akan menambahkan beban di hati mereka. Di sana akan lahir prasaan susah hati untuk menghadapi situasi ini dan akan menambahkan beban di dada para pemimpin. Oleh itu, salahkah kita keluarkan suatu kenyataan yang membantu dan menunjuk jalan pada mereka dalam menyelesaikan masalah ini.
Akhirnya saya memohon maaf andai tersilap kata, kerana sesungguhnya segala yang baik itu datangnya dari Allah, dan yang buruk itu adalah atas kelemahan diri saya walaupun pada hakikatnya ia dari Allah..
Wallahu a'lam.....
Pada pendapat saya, dalam hal berkenaan kerajaan perpaduan, para mahasiswa sepatutnya mendengar dahulu penjelasan lanjut daripada Tuan Guru Presiden.Patut dan wajarkah kita bercakap sesuatu yang kita tak tahu dengan jelas mengenainya. Hal ini bersalahan dengan hadis Nabi yang melarang kita berbuat demikian.Tokoh-tokoh mahasiswa dilihat terus menuding jari kepada pihak tertentu terutama Timb Presiden dan yang lain.Dari abu Hurairah r.a katanya Rasulullah SAW bersabda. " SEORANG HAMBA (MANUSIA) YANG BERBICARA DENGAN PEMBICARAAN YANG BELUM JELAS BAGINYA (HAKIKAT N AKIBATNYA) , MAKA DIA AKAN TERLEMPAR KE NERAKA SEJAUH ANTARA TIMUR DAN BARAT"..
Kedua, saya melihat dalam hal ini keberanian yang ditonjolkan oleh kedua-dua pemimpin mahasiswa ini amat bagus, cuma cara mereka melontarkan itu sahaja yang tidak bagus. Bagi saya, dalam menghadapi apa-apa sahaja situasi sebegini, kita diperingkat mahasiswa harus mengeluarkan kenyataan yang lebih merendah diri tapi tegas. Kenapa saya berkata demikian? Kelantangan hanya bakal merosakkan, tapi ketegasan mampu membaiki. Jadi dalam hal ini, saya merasakan sifat merendah diri perlu tapi dalam masa yang sama kita perlu tegas bercakap mengenainya.contohnya dalam hal ini, kita perlu menggesa Tuan Guru Presiden memberi penjelasan lanjut kepada mahasiswa dan seluruh rakyat malaysia mengenainya. Gesaan itu merupakan ketegasan kita tapi dengan cara memohon, itu adalah sifat merendah diri sebagai mahasiswa yang belum cukup ilmunya.
Ketiga, kenyataan Saudara Dzul tentang mencabar Ustaz Nasharuddin dan Datuk Mustafa Ali berdebat dengannya adalah suatu kenyataan yang egois dari seorang pemimpin mahasiswa. Kenapa debat? Debat hanya akan menyebabkan salah satu pihak mempertahankan idea atau pandangan masing-masing dan bukannya satu kaedah mencari penyelesaian. Hebat sangatkah anda sebagai mahasiswa menggesa golongan ulama berdebat? debat hanya mencari pihak mana yang menang dan mungkin sampai pada satu tahap sebelah pihak mereka-reka fakta untuk menang..Kenapa tidak saudara Dzul menganjurkan diskusi? Hal ini lebih kepada mencari penyelesaian bagi saya. Ingatlah salah satu nasihat Syeikh Hassan al-Bana yang melarang kita banyak berdebat.
Keempat, sedarkah saudara akan hadis nabi yang berbunyi " Bukan dari golonganku orang yang tidak memberi keamanan pada jirannya. Dalam hal ini, kenyataan-kenyataan yang mengecam pemimpin-pemimpin kita itu hanya akan menambahkan beban di hati mereka. Di sana akan lahir prasaan susah hati untuk menghadapi situasi ini dan akan menambahkan beban di dada para pemimpin. Oleh itu, salahkah kita keluarkan suatu kenyataan yang membantu dan menunjuk jalan pada mereka dalam menyelesaikan masalah ini.
Akhirnya saya memohon maaf andai tersilap kata, kerana sesungguhnya segala yang baik itu datangnya dari Allah, dan yang buruk itu adalah atas kelemahan diri saya walaupun pada hakikatnya ia dari Allah..
Wallahu a'lam.....
sokong lim..mereka ni merasa hebat je lebih..huhu...
presiden tu tak tau ke yg pimpinan sedang menunggu kepulangan TGHH dr luar negara???tak sabar2 nampak presiden tu.macam nk cari publisiti je..dan arini kan TGNA dan bbrp pimpinan yg len termasuk TGHH,Ust Nasa akn bertemu bg membincangkan masalah ni...Tak sabar betul la presiden ni..huhu..
xsay komen artikel..huu..ade blog xroyak..huu
slm ziarah..
"medan blogger ditakuti musuh"
salam....mane cite2 baru....